Jurnal Impresi Indonesia (JII)
Vol.1, No. 5, Mei 2022
p-ISSN: 2828-1284 e-ISSN: 2810-062x
website: https://rivierapublishing.id/JII/index.php/jii/index
Doi: 10.36418/jii.v1i5.69 528
AUDIT SISTEM INFORMASI PENDATAAN TINGKAT KEPUASAN
MASYARAKAT TERHADAP SISTEM LAYANAN PROGRAM VAKSINASI PADA
MASA PANDEMI DENGAN STANDAR COBIT 4.1
Yudi Heryanto1, Augie David Manuputty2
Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia
yudiheryanto6[email protected], augie.manuputty@uksw.edu
Abstract
Received:
05-05-2022
Introduction: During the pandemic, it is difficult to
get information about vaccination program services
and it is difficult to get information about hospitals for
isolation for patients who are positive for Covid-19 in
Pemalang Regency. Purpose: This study aims to
determine the level of community satisfaction with the
vaccination service system during the pandemic and to
find out which hospitals can isolate positive COVID-19
patients. Methods: The method used is observation
and questionnaires. The framework used in this study
uses COBIT version 4.1 specifically for the data
management (DS) domain. This collection technique is
intended as a tool to facilitate data collection in the form
of a questionnaire. The questionnaire uses the Cobit 4.1
guidelines and requires a process within the Cobit
domain to ask questions. determination of indicators
and mapping of maturity levels. Results: The results of
this study are to determine the maturity level of the
Pemalang community specifically in the DS domain,
which is at level 5, which means that it has been
measured and integrated between the ongoing
processes. And the minimum target for vaccination is
70%. Conclusion: The process of auditing the
information system to collect data on the level of
community satisfaction with the vaccination program
service system that runs in Pemalang Regency using the
COBIT 4.1 Framework standard specifically in the
deliver and support (DS) domain, especially in the
DS3.1, DS1.1, DS12.5 process. , DS12.2, DS2.4.
Accepted:
06-05-2022
Published:
20-05-2022
Keywords:
the target of the
vaccination
program, the
data collection
information
system, the
covid-19
pandemic
Abstrak
Kata
kunci:
sasaran program
vaksinasi, sistem
informasi
pendataan,
pandemi covid-19
Pendahuluan: Dalam masa pandemi sulitnya
mendapatkan informasi mengenai layanan program
vaksinasi dan sulitnya mendapatkan informasi mengenai
rumah sakit untuk isolasi untuk passien yang positif
Covid-19 yang ada di kabupaten pemalang. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat terhadap sistem layanan vaksinasi pada
masa pandemi dan mengetahui rumah sakit yang bisa
buat isolasi pasien positif covid-19. Metode: Metode
yang digunakan adalah observasi dan kuesioner.
Framework yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan COBIT versi 4.1 khusus pada domain
manajemen data (DS). Teknik Pengumpulan ini
dimaksudkan sebagai alat untuk memudahkan
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 529
pengumpulan data dalam bentuk kuesioner. Kuesioner
menggunakan panduan Cobit 4.1 dan memerlukan
proses dalam domain Cobit untuk mengajukan
pertanyaan. penentuan indikator dan pemetaan tingkat
kematangan. Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kematangan (maturity level)
pada masyarakat pemalang khusus pada domain DS
yaitu berada pada level 5 yang berarti sudah terukur dan
terintegrasi antar proses yang berlangsung. Dan sasaran
pelaksanaan vaksinasi minimal sebesar 70%.
Kesimpulan: Proses audit sistem informasi pendataan
tingkat kepuasan masyarakat terhadap sistem layanan
program vaksinasi yang berjalan di Kabupaten Pemalang
dengan menggunakan standar Framework COBIT 4.1
khusus pada domain deliver and suppot (DS) yang
terutama pada proses DS3.1, DS1.1, DS12.5, DS12.2,
DS2.4.
Corresponding Author: Yudi Heryanto
E-mail: yudiheryanto65@gmail.com
PENDAHULUAN
Virus bernama corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARSCOV2) ini ditemukan di kota wuhan provinsi Hubei Tiongkok pada bulan desember
tahun 2019. Menurut WHO (World Health Organization), coronavirus yaitu sekumpulan
virus yang disebabkan dari penyakit hewan. SARSCOV2 mempunyai kesamaan dengan virus
Middle East Respiratory Syndrome (Mers), Severe Acute Respiratory. Virus yang
mempunyai kesamaan dengan SARSCOV2 dapat menyebabkan penyakit corona atau di
kenal covid-19. Tanggapan WHO (World Health Organization) mengenai covid-19 dapat
menular karena jenis corona yang baru di temukan ini merupakan virus baru dan penyakit
yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember
2019.
Di Indonesia sejak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan 2
warga negara Indonesia tertular Covid-19 pada 2 Maret 2020, sehingga hal tersebut
menyedot perhatian masyarakat Indonesia mengenai tentang Covid-19. Hal tersebut terjadi
karena pemerintah yang juga kurang mengantisipasi bahaya Covid-19, pemerintah tidak
menindak pernyataan waspada dari diplomatic dari negara tetangganya, sehingga Indonesia
tidak memiliki persiapan dalam menghadapi wabah covid-19 yang sedang terjadi. Fakta
bahwa wabah Covid-19 menyebar dengan cepat di Indonesia membuat orang resah, panik
dan cemas di antara orang-orang. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo dari menerapkan
aturan penghentian lalu lintas udara dan mengikuti aturan 3M (pakai masker, cuci tangan,
jaga jarak, menghindari dari kerumunan atau keramaian). Jika implementasi aturan
Protokol Kesehatan atau aturan 3M (pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari
keramaian) tidak efektif dalam penerapannya, maka pimpinan daerah akan bertanggung
jawab kepada otoritas terkait Covid-19
Aturan blokade yang bisa disusun dengan musyawarah bukan berarti semua daerah
menerapkan blokade di Indonesia. Wilayah berikut menerapkan aturan blokade: Jakarta,
Tegal, Tasikmalaya, Papua. Namun, kebijakan ini sudah termasuk dalam Pasal 9 (1) dan 49
(4) UU Karantina Kesehatan. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa yang disebut
dengan karantina wilayah atau sering disebut blokade adalah tanggung jawab pemerintah
pusat/menteri terkait Covid-19. belum mampu mengimbangi peningkatan dan terus
meningkat setiap bulannya. Jika pandemi Covid-19 terus bertambah setiap bulannya dan
individu tersebut ingin mengambil keuntungan untuk kepentingannya sendiri atau dari data
pasien positif COVID-19. Berdasarkan penjelasan di atas, saya memilih menggunakan
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 530
framework COBIT 4.1 untuk menghitung pendataan kepuasan masyarakat menggunakan
subdomain DS dan analisis tingkat kematangan (maturity model) dalam sistem pelayanan
program imunisasi pada masa pandemi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan di masyarakat kabupaten pemalang dan di dinas kesehatan
pemalang. Penelitian ini memakai penelitian naratif kualitatif ialah buat menggambarkan
system liputan berupa nomor yg pada pakai buat pementaan rapikan kelola teknologi liputan
dalam pendataan taraf kepuasan warga terhadap sistem layanan acara vaksinasi yg
dilakukan di dinas kesehatan kabupaten pemalang. Metode yang digunakan adalah observasi
dan kuesioner. Untuk memastikan bahwa pertanyaan tertentu valid, maka dapat diperiksa
melalui aplikasi perhitungan statistik SPSS, bersama dengan survei dari setiap orang yang
diwawancarai. Framework yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan COBIT versi
4.1 khusus pada domain manajemen data (DS). Teknik Pengumpulan ini dimaksudkan
sebagai alat untuk memudahkan pengumpulan data dalam bentuk kuesioner. Kuesioner
menggunakan panduan Cobit 4.1 dan memerlukan proses dalam domain Cobit untuk
mengajukan pertanyaan, penentuan indikator dan pemetaan tingkat kematangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Manajemen pendataan vaksinasi program dan penetapan sasaran vaksinasi
Dalam mengelola pendataan vaksinasi dan fokus pada vaksinasi COVID-19
Kementerian Kesehatan harus berkoordinasi. Ada dua kontrol pengumpulan data untuk
manajemen data vaksin:
a. Manajemen pendataan vaksinasi top-down
Menggabungkan data dari kementerian/lembaga/perusahaan/instansi terkait. Ini
termasuk NIK, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, institusi, pekerjaan, nomor ponsel, dan
alamat rumah. Jika penduduk belum memiliki NIK, maka harus dibuat NIK untuk
memudahkan pendataan imunisasi sebagai penerima program imunisasi. Jika penduduk
tidak memiliki NIK, artinya Dinas Kesehatan Negara atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bekerja sama dengan instansi, dinas kabupaten, atau pemerintah kabupaten/kota untuk
menerima dan berpartisipasi dalam NIK tersebut dapat dikelola. Pelaksanaan vaksinasi
COVID19. Data pengelolaan data vaksinasi menggunakan data yang disediakan oleh
Layanan Pil Dhaka dan Status Penduduk dan Warga Negara. Komisi pemilihan umum
digunakan sebagai data sasaran yang lebih berguna. Setelah mengumpulkan data, PIC dapat
mengkonfirmasi data target dan menunjukkan masing-masing kementerian / lembaga /
divisi bisnis / lembaga. Jika ada data yang tidak lengkap, data tersebut akan dikirim kembali
ke PIC untuk dikoreksi.
b. Manajemen pendataan vaksinasi bottom-up
Data yang terkumpul akan dikirim ke Kementerian Kesehatan melalui sistem
informasi vaksinasi COVID-19. Data tersebut meliputi NIK, nama, jenis kelamin, tanggal
lahir, instansi, pekerjaan, nomor handphone dan alamat. Data ini kemudian dikukuhkan
sebagai data target yang digunakan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dalam
pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
2. Input data fasilitas pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan dukungan BPJS Kesehatan berhak
memasukkan data fasilitas pelayanan kesehatan dan mengakses username dan password
Pcare. Pada saat pemasukan data fasilitas atau data entry, mencantumkan nama fasilitas
pelayanan kesehatan, jadwal pelayanan vaksinasi, kapasitas pelayanan, nama pelayanan
vaksinasi, nomor handphone, dll.
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 531
3. Registrasi sasaran
Diagram 1. Registrasi sasaran
Berdasarkan gambar di atas cara-cara registrasi vaksinasi, data di kelola untuk di jadikan
sebagai sasaran vaksinasi yang ada di Kabupaten Pemalang.
4. Penetapan Sasaran
Persyaratan penetapan tujuan vaksinasi dapat dipenuhi dengan cara berikut:
a. Data yang telah divalidasi dimasukkan ke bagian sistem informasi data vaksinasi
COVID19 dan dibuat e-tiket.
b. Hal tersebut dapat dipastikan dalam sistem informasi data vaksinasi Covid-19
saat menentukan status subjek yang divaksinasi.
Apabila subjek tidak terdaftar dalam instansi/ekonomi/lembaga/organisasi yang
berwenang misalnya puskesmas atau dinas kesehatan segera melaporkan daerah setempat
yang melaksanakan program vaksinasi COVID-19, Jika sudah mengisi formulir vaksinasi
yang berupa NIK dan pendukung lainnya Dengan format datanya seperti ini: Direkam oleh
PCare atau aplikasi lain. Kriteria tujuan menurut tujuan tingkat vaksinasi berbeda pada
tanggal dan jumlah tujuan yang dilaporkan, dirangkum, dan dikoordinasikan dengan
keterlibatan pelayanan kementerian/lembaga terkait. Kabupaten/kota ditunjuk dalam
logistik vaksinasi untuk mengalokasikan dan mendistribusikan vaksin dan, jika perlu,
mempertimbangkan suku cadang untuk menentukan jumlah target kelompok yang
divaksinasi di tingkat negara bagian. Keputusan untuk memvaksinasi di Kabupaten
Pemalang pertama, kedua atau ketiga adalah 70%.
Calon Penerima Vaksin
COVID-19 telah melakukan
registrasi ulang datang tepat
waktu sesuai jadwal
MEJA 1 (Pendaftaran dan Verifikasi)
- Calon Penerima vaksin COVID-19 menujukan
e-ticket dan bukti identitas lainnya untuk
dilakukan verifikasi
- jika identitas sudah terverifikasi, calon
penerima vaksin melanjutkan ke meja 2
MEJA 2 (Format Skrining)
-Petugas kesehatan melalukan
anamnesa dan pemeriksaan fisik
sederhana untuk melihat kondisi
kesehatan dan mengidentifikasi
penyakit penyerta (komorbid).
- Jika calon penerima vaksin sehat ,
maka vaksinasi dapat dilakukan
MEJA 4 (Pencatatan dan Observasi)
- Petugas mencatat hasil pelayanan
vaksinasi
-Penerima vaksin diobservasi selamat
30 menit untuk memonitor
kemungkinan KIPI
- Penerima vaksin memperoleh kartu
vaksinasi
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 532
Tabel 1. Presentase Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pemalang di Bulan Januari
Berdasarkan PCare.
Jumlah
Sasaran
Presentase
Dosis 1
866.307
1.147.799
75.48%
Dosis 2
591.947
1.147.799
51.57%
Dosis 3
8.120
1.147.799
0.71%
Berdasarkan Pcare vaksinasi yang ada di Kawasan Pemalang pada dosis 1 memiliki
jumlah orang sudah vaksin 866.307 orang ,dalam sasaran target vaksinasi di pemalang
sekitar 1.147.799 dan mempunyai presentase vaksinasi pada dosis 1 di bulan januari yaitu
75.48%, sedangkan dosis 2 mengalami penurunan jumlah orang sudah vaksin sekitar
591.947,dalam sasaran target vaksinasi yaitu 1.147.799 dan penurunan presentase vaksinasi
akibat penurunan jumlah orang yang di vaksin yaitu 51.57%, sedangkan dosis 3 mengalami
penurunan dratis pada jumlah orang sudah vaksin sekitar 8.120, dalam sasaran target
vaksinasi yaitu 1.147.799. dan mengalami penurunan dratis di jumlah orang di vaksin
berakibat pada presentase yaitu 0.71%.
Tabel 2. Presentase Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pemalang di Bulan Januari
Berdasarkan NIK
Jumlah
Presentase
Dosis 1
1.032.712
89.97%
Dosis 2
721.520
62.86%
Dosis 3
11.613
1.01%
Berdasarkan NIK vaksinasi yang ada di Kawasan Pemalang pada dosis 1 memiliki
jumlah orang sudah vaksin 1.032.712 orang dan mempunyai presentase vaksin pada dosis 1
yaitu 89.97%, sedangkan dosis 2 mengalami penurunan jumlah orang sudah di vaksin
sekitar yaitu 721.520 orang, mengalami penurunan presentase vaksinasi akibat penurunan
jumlah orang yang di vaksin berakibat dalam presentase vaksinasi yaitu 62.86%, sedangkan
dosis 3 mengalami penurunan dratis pada jumlah orang sudah vaksin sekitar 11.613 orang,
mengalami penurunan presentase vaksinasi akibat penurunan jumlah yang di vaksin
berakibat dalam presentase vaksinasi yaitu 1.01%
Tabel 3. Presentase Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pemalang di Bulan Februari
Berdasarkan PCare
Jumlah
Sasaran
Presentase
Dosis 1
929.796
1.147.799
81.01%
Dosis 2
642.120
1.147.799
55.94%
Dosis 3
20.905
1.147.799
1.82%
Berdasarkan Pcare vaksinasi yang ada di Kawasan Pemalang pada dosis 1 memiliki
jumlah orang sudah vaksin 929.796 orang ,dalam sasaran target vaksinasi di pemalang
sekitar 1.147.799 dan mempunyai presentase vaksinasi pada dosis 1 di bulan januari yaitu
81.01%, sedangkan dosis 2 mengalami penurunan jumlah orang sudah vaksin sekitar
642.120,dalam sasaran target vaksinasi yaitu 1.147.799 dan penurunan presentase vaksinasi
akibat penurunan jumlah orang yang di vaksin yaitu 55.94%, sedangkan dosis 3 mengalami
penurunan dratis pada jumlah orang sudah vaksin sekitar 20.905, dalam sasaran target
vaksinasi yaitu 1.147.799. dan mengalami penurunan dratis di jumlah orang di vaksin
berakibat pada presentase yaitu 1.82%.
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 533
Tabel 4. Presentase Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pemalang di Bulan Februari
Berdasarkan NIK
Jumlah
Presentase
Dosis 1
1.094.614
95.37%
Dosis 2
778.486
67.82%
Dosis 3
31.394
2.74%
Berdasarkan NIK vaksinasi yang ada di Kawasan Pemalang pada dosis 1 memiliki
jumlah orang sudah vaksin 1.094.614 orang dan mempunyai presentase vaksin pada dosis 1
yaitu 95.37%, sedangkan dosis 2 mengalami penurunan jumlah orang sudah di vaksin
sekitar yaitu 778.486 orang, mengalami penurunan presentase vaksinasi akibat penurunan
jumlah orang yang di vaksin berakibat dalam presentase vaksinasi yaitu 67.82%, sedangkan
dosis 3 mengalami penurunan dratis pada jumlah orang sudah vaksin sekitar 31.394 orang,
mengalami penurunan presentase vaksinasi akibat penurunan jumlah yang di vaksin
berakibat dalam presentase vaksinasi yaitu 2.74%.
5. Penyusunan Jadwal Layanan
Dinas kesehatan kabupaten/kota mengkoordinir seluruh tenaga kesehatan atau
fasilitas pelayanan kesehatan saat menetapkan jadwal pelayanan vaksinasi COVID-19.
Dalam akuisisi data, komponen persiapan layanan imun adalah hari layanan, jumlah sesi
layanan per hari, jam layanan, dan target rate. Rencana pelayanan ditentukan oleh kapasitas
dan jumlah tujuan per sesi pelayanan kesehatan dan tidak mengganggu pelayanan lain.
6. Layanan Isolasi Covid-19
Dalam layanan isolasi covid-19 dapat di lakukan di rumah sakit terdekat di pemalang
dengan cara mengakses web https://infocorona.pemalangkab.go.id/ untuk mengetahui
informasi tentang kamar yang tersedia untuk positif covid-19 di setiap rumah sakit masing-
masing.
Gambar 1. Layanan Isolasi Covid-19
7. Monitoring Vaksinasi
Pejabat Kesehatan Negara mencatat seluruh vaksin, nomor batch, dan tanggal
kadaluwarsa vaksin yang diterima dari 4.444 distributor. Jika vaksin rusak atau kadaluarsa,
mereka bertugas untuk melaporkan hal ini ke bagian SMILE atau menghubungi bagian
SMILE. Jika data alokasi vaksin tidak tersedia di Web SMILE, data tersebut akan
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 534
dimasukkan secara independen oleh otoritas kesehatan negara bagian. Selain itu, bagian
SMILE melapor ke sistem informasi data Vaksinasi Satu COVID 19 secara real time,
sehingga penting bagi petugas bagian yang bertanggung jawab untuk memperbarui vaksin
yang masuk, keluar, dan masuk.
8. Analisis Maturity Level
Situasi di mana kinerja tata kelola TI saat ini menggunakan Pcare untuk
mengidentifikasi analisis maturitas yang mengarah ke tingkat maturitas COBIT, terutama di
bidang penerapan dan dukungan. Analisis maturitas dapat diperoleh dari penyebaran
kuesioner. Jumlah responden survei ini adalah 50 orang. Berikut ringkasan hasil kuesioner
pada Tabel 5. (Widjajanto & Rijati, 2019)
Tabel 5. Hasil Kuesioner
Respo
nden
Perta
nyaan
1
Perta
nyaan
2
Perta
nyaan
3
Perta
nyaan
4
Perta
nyaan
5
Perta
nyaan
6
Perta
nyaan
7
Perta
nyaan
8
Perta
nyaan
9
Perta
nyaan
10
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
7
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
8
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
2
2
2
2
2
2
1
2
4
2
10
2
2
2
1
1
2
2
1
1
2
11
2
1
2
2
2
2
1
1
1
2
12
4
4
2
4
4
4
2
2
2
2
13
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
14
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
15
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
16
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
19
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
21
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
22
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
23
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
24
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
25
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
26
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
27
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
28
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
29
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
30
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
31
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
32
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
33
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
34
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
35
1
2
2
2
4
2
1
1
2
2
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 535
36
2
1
1
1
2
1
1
1
2
2
37
1
1
1
2
2
2
1
2
1
2
38
2
4
4
2
2
4
4
2
2
4
39
1
1
4
4
4
4
4
4
1
4
40
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
41
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
42
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
43
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
44
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
45
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
46
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
47
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
48
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
49
1
2
1
2
2
1
1
2
2
2
50
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
Total
88
92
91
94
100
95
87
93
85
99
Dalam pertanyaan 1 dan pertanyaan 2 mengandung unsur domain DS3.1 maka cara
menghitung nya dengan cara di jumlah antara pertanyaan 1 dengan pertanyaan 2 maka
jumlahnya 180
Dalam Pertanyaan 3 dan pertanyaan 4 mengandung unsur domain DS1.1 maka cara
menghitungnya dengan cara di jumlah antara pertanyaan 3 dengan pertanyaan 4 maka
jumlahnya 185
Dalam Pertanyaan 5 dan pertanyaan 6 mengandung unsur domain DS12.5 maka cara
menghitungnya dengan cara di jumlah antara pertanyaan 5 dengan pertanyaan 6 maka
jumlahnya 195
Dalam Pertanyaaan 7 dan pertanyaan 8 mengandung unsur domain DS12.2 maka
cara menghitungnya dengan cara di jumlah antara pertanyaan 7 dengan pertanyaan 8 maka
jumlahnya 180.
Dalam Pertanyaan 9 dan pertanyaan 10 mengandung unsur dmain DS2.4 maka cara
menghitungnya dengan cara di jumlah antara pertanyaan 9 dengan pertanyaan 10 maka
jumlahnya 184.
Tabel 6. Rekapitulasi hasil kuesioner
Domain
Proses
Total
DS3.1
Perencanaan Kinerja dan Kapasitas.
180
DS1.1
Kerangka Manajemen Tingkat
Layanan.
185
DS12.5
Manajemen Fasilitas Fisik
195
DS12.2
Tindakan Keamanan Fisik
180
DS2.4
Monitoring Kinerja Sistem Program
Vaksinasi
189
Rumus:
Index Kuisioner = Jawaban Kuisioner/ Domain Proses
Index Kuisioner = 180/10 =18
Tabel 7. Current maturity domain DS
Domain
Indeks
Level
DS3.1
18
18
DS1.1
18.5
18
DS12.5
19.5
19
DS12.2
18
18
DS2.4
18.9
18
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 536
9. Analisis GAP Maturity Level
Target atau maturitas yang diharapkan dari proses tata kelola vaksinasi untuk
menciptakan kondisi ideal untuk tingkat maturitas yang diharapkan dari target proses
vaksinasi. Tujuan atau harapan kedewasaan proses tata kelola vaksinasi dapat ditentukan
dengan melihat tujuan desa atau wilayah. Untuk mendukung keberlanjutan keberhasilan
vaksinasi, maturitas proses DS3.1, DS1.1, DS12.5, DS12.2, DS2.4 harus berada pada level 5
(dioptimalkan).
Tabel 8. Nilai tingkat kematangan GAP
Proses
Tingkat Kematangan
Saat ini
Harapan
Gap
DS3.1
18
5
13
DS1.1
18.5
5
13,5
DS12.5
19.5
5
14,5
DS12.2
18
5
13
DS2.4
18.9
5
13,5
10. Hasil Uji Validitas Dan Nilai koefisien reliabilitas
Tabel 9. Hasil Uji Validitas
Pertanyaan Ke
r-hitung
r-tabel
Keputusan
1
0,438
0,254
Valid
2
0,500
0,254
Valid
3
0,773
0,254
Valid
4
0,708
0,254
Valid
5
0,609
0,254
Valid
6
0,813
0,254
Valid
7
0,728
0,254
Valid
8
0,749
0,254
Valid
9
0,301
0,254
Valid
10
1
0,254
Valid
Tabel 10. Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
N of Items
.916
10
Berdasarkan tabel 10 di atas, dalam nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha)
mempunyai nilai sebesar 0,916. dengan demikian nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari
0,6 sehingga dapat di simpulkan data tersebut yaitu reliabel.
KESIMPULAN
Proses audit sistem informasi pendataan tingkat kepuasan masyarakat terhadap
sistem layanan program vaksinasi yang berjalan di Kabupaten Pemalang dengan
menggunakan standar Framework COBIT 4.1 khusus pada domain deliver and suppot (DS)
yang terutama pada proses DS3.1, DS1.1, DS12.5, DS12.2, DS2.4. Layanan dan kinerja
Pemerihatan Pemalang yang berikan terhadap masyarakat sudah sangat baik. Hasil Tingkat
Kematangan (maturity level) pada implementasi tingkat kematangan layanan program
vaksinasi di Kabupaten Pemalang Khusus pada domain DS berada pada level diatas 5 atau
level 18 yang berarti sudah terukur dan terintegrasi antar proses yang berlangsung Analisa
GAP antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi saat ini rata-rata adalah 14,38 sudah
baik dalam tata kelola vaksinasi atau pendataan program vaksinasi yang ada di Pemalang.
Yudi Heryanto, Augie David Manuputty
Audit Sistem Informasi Pendataan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Sistem Layanan
Program Vaksinasi pada Masa Pandemi dengan Standar Cobit 4.1
Jurnal Impresi Indonesia (JII) Vol. 1, No. 5, Mei 2022 537
BIBLIOGRAFI
ISACA, “IT Governance Institute,” in COBIT Student Book, 2004.
B. Supradono, “‘Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) Pada
Layanan Dan Dukungan Teknologi Informasi (Kasus: Perguruan Tinggi Swasta Di
Kota Semarang),’” vol. 11, 2011.
A. P. Utomo and N. Mariana, “‘Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance)
pada Bidang Akademik dengan Cobit Framework Studi Kasus Pada Universitas
Stikubank Semarang,’” J. Teknol. Inf. Din., vol. 16, no. 2, pp. 139149, 2011.
W. Ron, EDP Auditing-Conceptual Foundatins And Practice. USA. Mc Graw- Hill, Inc.
1999.
B. Wahono, B, “‘Peningkatan Layanan Sistem Informasi Kesehatan (Studi Kasus Dinas
Kesehatan Kabupaten Jepara)’. SIMETRIS.,” vol. 6, 1, 101–, 2015.
M. Wardani, S and Puspitasari, “Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan
Framework Cobit Dengan Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC),” Jurnal.
Teknol., vol. 07. 3846., 2014.
M. Gustiarni, I., and Putra, S. A., Pengembangan Aplikasi e-university: Sistem Infromasi
Pengelolaan Audit Teknologi Informasi Berbasis Risiko Menggunakan Framework
COBIT Versi 4.1. .
D. H. Satyareni and F. Mahanani, “‘Audit Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi (PT)
XYZ Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1,’ Semin. Nas. Apl. Teknol. Inf.
Yogyakarta.,” vol. 21, no. 1, pp. 1907–5022.
A. Aruma, A. Fachtur Rochim and I. Pertiwi Windasari, “Analisis Tata Kelola Teknologi
Informasi Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1 Pada Fakultas Teknik Undip,",” J.
Teknol. dan Sist. Komput., vol. 2, no. 2, pp. 162169, 2014.
ISACA, Integrating COBIT into the IT Audit Process (Planning, Scope Development,
Practisee) , IT Governance Institute. 2006.
M. and R. M. I. Mghfiroh, “Analisis dan Perancangan Tata Kelola TI Menggunakan Cobit 4.1
Domain Deliver and Support (DS) PT XYZ,",” J. Inf. Syst., vol. 12, no. 1, pp. 4956,
2016.
I. G. Institute., “COBIT Ver. 4.1: Framework, Control Objectives, Management Guidelines,
Maturity Models. Rolling Meadow., 2007.
I. Andrea Pederiva, “The COBIT Maturity Model In Verndor Evaluation Case,” Inf. Syst.
Control J., vol. 3, 2003.
IT Governance Institute, COBIT 4.0 Control Objectives, Management Guidelines, Maturity
Models , IT Governance Institute. 2005.
D. Fitrianah and Y. Giri Sucahyo, “‘Audit Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan
Kerangka Kerja Cobit untuk Evaluasi Manajemen Teknologi Informasi di Universitas
XYZ,’” J. Sist. Inf. MTI - UI, vol. IV, no. 1, pp. 3746.
U. D. Arkunto, Budi Widjajanto, Nova Rijati and Nuswantoro, “Analisis Maturity Level Tata
Kelola Teknologi Informasi UDINUS Berdasarkan Domain DS dan ME COBIT 4.1,
LP2M,Populasi dan Sampel.”