PENGARUH
INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. LUMINTU CIREBON
Nida Istikomah1,
Neneng Ratnasari2
Program Studi Manajemen, STIE STMY Majalengka, Jawa Barat, Indonesia
[email protected], [email protected]
|
Abstract |
|
Received: |
24-03-2022 |
Introduction: The company was founded to
obtain optimal profits in accordance with the plans that have been made.
Managers and HR Department can use Incentives to motivate the performance of
their subordinates (employees) to achieve organizational goals. Incentives are
a form of compensation that is oriented towards the work achieved by
employees. The problem in this study is whether the provision of incentives
has a significant effect on employee performance at CV. Lumintu
Cirebon, Majalengka Regency. Purpose: The
purpose of this study was to determine whether there is an effect of
providing incentives on employee performance. Methods: The type of
research used is quantitative with an associative approach. Data collection
techniques through observation, questionnaires and documentation. While the
data analysis technique used is simple linear regression. Correlation
coefficient analysis, determination coefficient analysis and t test. The
population of this study were all employees of CV. Lumintu
Cirebon, totaling 50 people. Determination of the sample is saturated
sampling. Results: The coefficient of determination for incentives on
employee performance at CV. Lumintu Cirebon is
75.75%. The influence of other factors is equal to (100%−75.75%) =
24.25%. The results of the calculation of the correlation between incentives
and employee performance on CV. Lumintu Cirebon is
equal to 0.8703. The results of the calculation of the regression
coefficients based on the research data obtained can be written in the
estimated regression equation as follows: Y = 11.53 + 0.99X The constant of
11.53 states that if there is no incentive (X score is zero) then the CV
employee performance score . Lumintu
Cirebon is 11.53 The regression coefficient obtained is 0.99 which states
that each increase in incentives by 1 value will increase the performance
score of the employees of the Toserba Surya Kadipaten Majalengka Regency by
0.99. Conclusion: There is a positive and significant effect between
incentives on employee performance at CV. Lumintu
Cirebon. Because the value of tcount is greater
than ttable (12.2416 > 1.6772) so H0 is
rejected. |
Accepted: |
01-04-2022 |
|
Published: |
20-04-2022 |
|
Keywords: |
incentive;
employee performance |
|
|
Abstrak |
|
Kata kunci: |
insentif; kinerja karyawan |
Pendahuluan: Perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Para Manajer dan Departemen SDM dapat menggunakan Insentif untuk memotivasi kinerja bawahannya (karyawan) untuk pencapaian tujuan organisasi. Insentif merupakan bentuk dari kompensasi
yang berorientasi pada hasil
kerja yang dicapai oleh karyawan. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah
pemberian insentif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu Cirebon Kabupaten Majalengka. Tujuan:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. Metode:
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi dan uji
t. Populasi penelitian ini adalah seluruh
karyawan CV. Lumintu
Cirebon yang berjumlah 50 orang. Penentuan sampel yang dilakukan adalah sampling jenuh. Hasil: Koefisien determinasi untuk insentif terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu Cirebon sebesar 75,75%.
Pengaruh faktor-faktor
lain adalah sebesar
(100%−75,75%) = 24,25%. Hasil perhitungan nilai korelasi antara insentif terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu
Cirebon adalah sebesar
0,8703. Hasil perhitungan koefisien
regresi berdasarkan data penelitian yang diperoleh dapat ditulis dalam persamaan regresi taksiran sebagai berikut: Y = 11,53 +
0,99X Konstanta sebesar
11,53 menyatakan bahwa jika tidak ada
insentif (skor X sama dengan nol)
maka skor kinerja karyawan CV. Lumintu Cirebon sebesar 11,53 Koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0,99 menyatakan bahwa setiap adanya peningkatan insentif sebesar 1 nilai maka akan menaikkan
skor kinerja karyawan Toserba Surya Kadipaten Kabupaten Majalengka sebesar 0,99. Kesimpulan:
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara insentif terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu
Cirebon. Karena harga hitung
lebih besar dari pada tabel (12,2416 >
1.6772) sehingga H0 ditolak. |
Corresponding
Author: Nida Istikomah�
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan yang
optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha
tersebut karyawan sebagai unsur utama
dalam organisasi, memegang peranan yang sangat penting (Koesmono,
2005). Perusahaan tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh pekerja. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksistensi perusahaan dimulai dari usaha mengelola
sumber daya manusia, khususnya dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal.
Karyawan merupakan salah satu sumber daya
yang sangat penting dan potensial
untuk dikembangkan dan peranannya yang begitu vital serta paling menentukan dibanding dengan unsur sumber daya
yang lainnya, Sumber daya manusia merupakan
satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (Almasri,
2016). Semua kompetensi
sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya (Purnama,
2016).
Selanjutnya tanggung jawab manajemen perusahaan adalah bagaimana mengelola sumber daya manusia
tersebut agar dapat menjaga kualitas kinerja karyawan (Sinambela,
2021). Setiap organisasi
tidak dapat lepas dari kebutuhan
akan manajemen. Manajemen merupakan ilmu dan seni yang didalamnya mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya � sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut. Manajemen itu sendiri terdiri
dari enam unsur (6 M) yaitu, men, money,
methode, materials, machinis
dan market (Hasibuan, 2019). Unsur men
(manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu
manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia yang merupakan terjemahan dari Human Resources Management (Hasibuan,
2020).
Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam perusahaan, artinya unsur manusia
memegang peranan penting dalam aktivitas
untuk pencapaian tujuan (Samsuni,
2017). Sumber daya
manusia yang dimaksud dalam perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh balas jasa atau upah
sesuai dengan perjanjian. Sehingga sumber daya manusia
adalah merupakan kekayaan yang penting yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan mampu menempuhnya melalui cara pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, atau menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi (Khaeriyah,
2020). Peningkatan kinerja
sangat dibutuhkan guna menciptakan kinerja karyawan yang baik agar mampu bersaing dan mengembangkan bisnis karena karyawan atau sumber daya
manusia merupakan motor penggerak suatu usaha. Setiap tenaga
kerja memiliki potensi untuk menjalankan
kegiatan perusahaan. Potensi tersebut harus dapat dimanfaatkan
dengan baik agar mampu membeikan output yang
optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
diperlukan perhatian khusus dalam menangani
karyawan atau sumber daya manusia
agar kinerjanya dapat meningkat.
Para Manajer dan Departemen SDM dapat menggunakan Insentif untuk memotivasi kinerja bawahannya (karyawan) untuk pencapaian tujuan organisasi (Sumual,
2017). Insentif merupakan
bentuk dari kompensasi yang berorientasi pada
hasil kerja yang dicapai oleh karyawan. Sistem insentif menghubungkan kompensasi dan hasil kerja dengan
menilai hasil suatu pekerjaan yang telah dicapai atau
besarnya jumlah jam kerja. Insentif dapat diberikan kepada perorangan, kelompok/divisi, atau departemen suatu perusahaan.
Pembayaran insentif yang diberikan kepada karyawan dilakukan atas dasar kinerja
yang melebihi standar yang telah ditetapkan perusahaan (Zaputri,
Rahardjo, & Utami, 2013). Tujuan dari pemberian insentif ini adalah
suatu bentuk perusahaan memperlakukan karyawannya sebagai asset yang perlu diberi penghargaan
serta menjadikan karyawan tersebut sebagai mitra usaha
sehingga karyawan mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan tersebut. Dengan demikian cukup berasalan bagi perusahaan untuk membayar karyawan tersebut dengan insentif sesuai dengan hasil kerjanya.
Pembayaran insentif oleh perusahaan perlu di kontrol secara baik sampai sejauh
mana pelaksanaan dan realisasinya,
untuk itu diperlukan suatu prosedur yang jelas dan konsisten serta berkesinambungan agar tepat sasaran sesuai dengan tujuan organisasi.
Menurut (Rivai,
2013): �Insentif sebagai
alat untuk memotivasi para pekerja guna mencapai tujuan
organisasi yang diberikan kepada individu maupun kelompok yang berorientasi pada hasil kerja�.
Insentif merupakan suatu yang menstimulasi minat untuk bekerja.
Pemahaman ini merupakan pengertian yang baik apabila diterapkan
pada suatu perusahaan karena kinerja dan produktivitas perusahaan akan meningkat. Hal tersebut akibat dari karyawan yang bekerja dengan optimal. Insentif juga merupakan peningkatan gaji yang dihadiahkan kepada seorang karyawan pada satu waktu yang ditentukan dalam bentuk gaji pokok
yang lebih tinggi, biasanya didasarkan secara ekslusif pada kinerja individual. Dari pengertian
tersebut semakin menjelaskan pentingnya pemberian insentif sebagai pengakuan terhadap kinerja karyawan kepada perusahaan. Apabila insentif yang diberikan perusahaan sudah tepat, maka insentif
yang diberikan akan meningkatkan kinerja karyawan.
CV. Lumintu Cirebon merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi genteng. Perusahaan ini berada di kawasan Cirebon yaitu di Blok Dukuh Tenang, Cirebon, Jawa Barat. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan pemilik CV. Lumintu Cirebon, insentif diberikan dari perusahaan untuk karyawannya. insentif yang diberikan kepada karyawan di CV. Lumintu Cirebon diberikan berdasarkan pada penilain hasil kerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Adapun Insentif yang ada di CV. Lumintu Cirebon adalah Insentif Operasional, Insentif Transportasi dan Insentif Absensi. Insentif tersebut di berikan dalam bentuk uang.
Untuk menciptakan sumber daya manusia
karyawan yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme dan pengembangan wawasan. Oleh sebab itu, perusahaan
harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan
karyawan tersebut, dapat dilakukan dengan meningkatkan insentif yang diberikan karyawan yang diharapkan dapat memberikan umpan balik positif
terhadap perusahaan.
Kondisi ini tentunya mencerminkan kinerja karyawan yang kurang optimal. Hal tersebut mengindikasikan penurunan produktivitas kerja dari karyawan, bagi perusahaan ini merupakan masalah
yang harus cepat diselesaikan karena pada dasarnya perusahaan memiliki sumberdaya manusia yang kompeten. Menurunnya produktivitas kerja karyawan dimungkinkan karena masih kurang sesuainya
insentif yang diberikan dengan kebutuhan karyawan.
Menurunnya kinerja karyawan dimungkinkan karena masih kurang
sesuainya insentif yang diberikan dengan kebutuhan karyawan, dengan indikator penyebab yaitu adanya penundaan dalam pemberian insentif, insentif beban kerja yang dinilai kurang sesuai dengan tingginya
beban kerja, lingkungan kerja yang kurang kondusif, kebijakan promosi yang masih terbatas, target kerja yang terlampau berat, dan jadwal cuti yang kurang baik. Disamping itu perusahaan ingin tetap mempertahankan
sumber daya manusianya dengan terus menggali apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan karyawan untuk bekerja secara maksimal.
Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian pada CV. Lumintu
Cirebon dengan judul �Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan Pada
CV. Lumintu Cirebon�
METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui Insentif dan kinerja. Metode ini juga digunakan untuk menguji pengaruh atau bentuk hubungan
sebab akibat dari masalah yang sedang diselidiki atau diajukan didalam
hipotesis. Metode verifikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu mengetahui seberapa besar pengaruh Insentif kerja, terhadap kinerja pegawai pada CV. Lumintu Cirebon.
Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan CV. Lumintu Cirebon yang berjumlah 50
orang. Adapun sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik pengambilan
sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah semua
populasi dijadikan sampel yaitu 50 orang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research) yang terdiri dari wawancara
(interview), angket (kuesioner),
pengamatan (observasi)
dan penelitian kepustakaan
(library research).
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi Uji normalitas, dan uji hipotesis yang terdiri dari uji koefisien regresi, uji koefisien korelasi, uji model R2 (koefisien
determinasi), uji t (uji parsial).
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Deskriptif
Skor total yang diperoleh
dari hasil tanggapan responden terhadap insentif adalah sebesar 1567 dengan hasil skor dalam
persentase sebesar 78,35%. berada dalam 68.01% - 84.00% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa tanggapan responden terhadap insentif adalah tinggi.
Skor total yang diperoleh
dari hasil tanggapan responden terhadap kinerja adalah sebesar 2128 dengan hasil skor
dalam persentase sebesar 77,38%. berada dalam 68.01% - 84.00% dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukan bahwa tanggapan responden terhadap kinerja adalah
baik.
Hasil
Uji Koefisien
Korelasi
Perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 20 for windows didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Koefisien Korelasi
|
Insentif |
Kinerja |
|
Insentif |
Pearson
Correlation |
1 |
,870** |
Sig. (2-tailed) |
|
,000 |
|
N |
50 |
50 |
|
Kinerja |
Pearson
Correlation |
,870** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
,000 |
|
|
N |
50 |
50 |
|
*. Correlation
is significant at the 0.05 level (2-tailed). |
Hasil perhitungan koefisien korelasi menghasilkan nilai yaitu sebesar
0,870. Berdasarkan
pedoman penafsiran nilai koefisien korelasi menurut (Sugiyono,
2018), nilai koefisien
korelasi sebesar 0,870 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Insentif dengan kinerja karyawan pada CV. Lumintu
Cirebon. Artinya peningkatan
nilai Insentif diiringi pula oleh peningkatan kinerja karyawan pada CV. Lumintu Cirebon
Hasil
Uji Regresi
Linear
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji t untuk menguji masing-masing variabel secara parsial. Hal ini untuk mengetahui
apakah seluruh variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Berdasarkan perhitungan menggunakan IBM SPSS Statistics
20 diperoleh output sebagai
berikut :
Tabel
2. Hasil Uji Regresi
Linear
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
||||
B |
Std. Error |
Beta |
|
|
|
||||
1 |
(Constant) |
11,510 |
2,557 |
|
4,501 |
,000 |
|
||
Insentif |
,991 |
,081 |
,870 |
12,244 |
,000 |
|
|||
a. Dependent Variable: Kinerja |
|||||||||
Pembahasan Hasil Perhitungan Statistik :
Dari perhitungan yang dilakukan secara manual diatas, diperoleh kesimpulan model regresi sebagai berikut: Y = 11,510 + 0,991X Nilai konstanta a memiliki arti bahwa ketika X bernilai 0 maka Y bernilai 11,510. Sedangkan koefisien regresi b memiliki arti bahwa pada setiap Insentif (X) yang bersifat positif, maka kinerja karyawan
(Y) akan meningkat sebesar 0,991.
Perhitungan dengan menggunakan program SPSS Versi 24
for windows didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Koefesien
Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error of
the Estimate |
,870a |
,757 |
,752 |
2,33857 |
,870a |
a. Predictors:
(Constant), Kinerja |
Dari hasil analisis di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,757 (75,7%) dan termasuk dalam kategori yang kuat (Diviani & Djastuti, 2015).
Hal ini berarti 75,2% perubahan variabel Y disebabkan perubahan variabel Insentif (X) sedangkan sisanya 24,8% disebabkan oleh
faktor lain yang tidak dianalisis dalam model yang digunakan dalam penelitian
Hasil Uji Hipotesis
Pada tingkat kesalahan a = 0.05 dan dk sebesar 48 (n � 2 = 25 - 2), didapat t tabel 1.71387.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa thitung
lebih besar dari ttabel (12,2416 >
1,6772), hal ini dapat diartikan
insentif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu Cirebon.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data
pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: 1. Insentif pada CV. Lumintu Cirebon
telah mencapai 78,35% dari kriteria yang diharapkan. 2. Kinerja karyawan
pada CV. Lumintu Cirebon telah
mencapai 77,38% dari kriteria yang diharapkan 3. Insentif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Lumintu Cirebon
BIBLIOGRAFI
Almasri, M. Nazar. (2016). Manajemen Sumber
Daya Manusia: Imlementasi Dalam Pendidikan Islam. Kutubkhanah, 19(2),
133�151.
Diviani, Gracetiara Mera, & Djastuti,
Indi. (2015). Analisis Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Karyawan Perusahaan Air
Minum Kabupaten Jepara). Diponegoro Journal of Management, 276�282.
Hasibuan, Malayu S. P. (2019). Manajemen
sumber daya manusia.
Hasibuan, Malayu S. P. (2020). Manajemen
Sumber Daya Manusia (Edisi Revi). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Khaeriyah, Anugrah. (2020). Peran
Motivasi Kerja dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah (Studi di BMT Fauzan Azhiima). IAIN Parepare.
Koesmono, H. Teman. (2005). Pengaruh budaya
organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub
sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, 7(2), 171�188.
Purnama, Basuki Jaka. (2016). Optimalisasi
manajemen Sumber Daya Manusia dalam upaya peningkatan mutu sekolah. Jurnal
Manajemen Pendidikan UNY, 12(2), 113839.
Rivai, V. (2013). Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. (Pertama). Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Samsuni, Samsuni. (2017). Manajemen sumber
daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan Kemasyarakatan, 17(1),
113�124.
Sinambela, Lijan Poltak. (2021). Manajemen
Sumber Daya Manusia: Membangun tim kerja yang solid untuk meningkatkan kinerja.
Bumi Aksara.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumual, Tinneke Evie Meggy. (2017).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Surabaya: CV. RA De. Rozarie.
Zaputri, Anggi Rizki, Rahardjo, Kusdi,
& Utami, Hamidah Nayati. (2013). Pengaruh Insentif Material Dan Non
Material Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
Produksi Cetak PT. Temprina Media Grafika Di Surabaya). Brawijaya
University.