EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM @INFO.SALATIGA SEBAGAI MEDIA INFORMASI ONLINE DI KOTA SALATIGA
Devi Rahmawati1, Suryo Sakti Hadiwijoyo2
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Indonesia
[email protected]1,
[email protected]2
Keywords |
Abstract |
Effectiveness; Instagram;
Online Information; Media. |
Instagram is a smartphone application that allows users to share
and edit photos or videos quickly (instantly). With its ability, Instagram is used as a forum for sharing group and
personal information. One example of its use is the creation of the @info.salatiga account which provides various
information regarding the City of Salatiga.
This study aims to determine how effective the use of social media Instagram @info.salatiga is as an online information medium for the city of Salatiga, using Andre Hardjana's
concept of communication effectiveness as the measurement method. Then in the
data collection technique, this study used a quantitative method by distributing
online questionnaires using the Google form to 100 sample followers who had
been determined through a simple random sampling technique. The results of
this study indicate that @info.salatiga Instagram account has an effectiveness level of 76.6%
with an effective category level (in the 61% - 80% interval) as an online
information medium in Salatiga City. Each effectiveness indicator has its own
value as follows; Communication Receiver only has an effectiveness value of
75.25%, then the Message Content indicator is 77.65%, followed by Timing at
76.05%, Channel at 75.05%, the Format is 77.95% and the last is the Source
indicator is 77.8%. |
Kata Kunci |
Abstrak |
Efektivitas; Instagram;
Informasi Online; Media. |
Instagram merupakan aplikasi smartphone
yang memungkinkan penggunanya
untuk berbagi dan mengedit foto atau video dengan cepat (instant). Dengan
kemampuannya Instagram dijadikan wadah untuk berbagi informasi-informasi kelompok maupun pribadi. Salah satu contoh dari
penggunaannya adalah dengan terciptanya akun @info.salatiga yang menyediakan berbagai informasi terkait Kota Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keefektifan penggunaan media sosial Instagram @info.salatiga sebagai media informasi online Kota Salatiga,
dengan konsep efektivitas komunikasi Andre Hardjana sebagai metode pengukurannya. Kemudian pada teknik pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner online
menggunakan google form kepada 100 sampel followers yang sudah ditentukan melalui teknik simple
random sampling. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa akun Instagram @info.salatiga hanya memiliki tingkat efektivitas sebesar 76,6%
dengan tingkat kategori efektif (berada dalam jangka interval 61% - 80%)
sebagai media informasi online di
Kota Salatiga. Setiap indikator efektivitasnya memiliki nilai masing-masing
sebagai beriku; Penerima Komunikasi (Receiver)
hanya memiliki nilai efektivitas sebesar 75,25%, lalu indikator Isi Pesan (Content) sebesar 77,65%, disusul
Ketepatan Waktu (Timing) sebesar
76,05%, Saluran (Media) sebesar
75,05%, Format Kemasan (Format)
sebesar 77,95% dan yang terakhir adalah indikator Sumber (Source) sebesar 77,8%. |
Corresponding Author: Devi Rahmawati�
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Dalam menjalani keseharian demi mempertahankan keberlangsungan hidupnya, manusia sebagai mahluk sosial tentunya
tidak bisa lepas dari sifat
dasarnya untuk berkomunikasi satu sama lain dan
meningkatkan pengetahuan diri. Informasi yang merupakan hasil pemrosesan data-data berupa fakta kejadian (fenomena) menjadi sumber daya mendasar
yang paling penting bagi manusia untuk mengambil
keputusan dan menambah pengetahuan demi penunjang aktivitasnya (Firdaus
et al., 2021). Wilson juga� mengemukakan bahwa salah satu
kebutuhan paling besar individu adalah mencukupi kognitif atau pengetahuannya, sehingga kebutuhan data-data (informasi) ini akan terus meningkat
seiring dengan perkembangan peradaban manusia (PERDANA,
2018). Kebutuhan untuk
mendapatkan informasi ini melibatkan berbagai aksi seperti
bagaimana manusia mengekspresikan kebutuhan itu sendiri, serta
dalam mencari, mengevaluasi, memilih dan mengolah, hingga
implementasinya dalam menunjang individu atau kelompoknya (Kadir et
al., 2018).
Pada era modern saat ini, kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah berkembang pesat di hampir seluruh bagian
negara. Sistem internet telah menciptakan revolusi komunikasi yang tak lagi
bisa dijauhkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari (Sunarto,
2016). �Technology has
changed the way we communicate,� teknologi telah merubah cara kita (manusia)
berkomunikasi, yaitu merubah dalam bertukar informasi demi suatu tujuan dan
pengertian yang sama. Hanya dengan sistematika sinyal dan kuota internet
melalui perangkat komputer atau gadget, kini setiap orang dapat dengan mudah
mengakses informasi apapun, baik lokal hingga mancanegara bahkan tanpa batas
status sosial, jarak maupun waktu
(Anisa
Winanda Lidara, 2022).
Media sosial merupakan perkembangan
teknologi komunikasi berbasis internet yang diciptakan guna memfasilitasi
perkumpulan dan interaksi manusia secara virtual (online), dimana bentuk
interaksinya diubah menjadi program digital dalam aplikasi yang menghasilkan
teks, suara, gambar dan video. Sebagaimana tujuannya, aplikasi ini menjadi
ruang interaksi manusia baik untuk bertukar informasi atau memberikan masukan
dan kritikan secara transparan dalam kurun waktu yang cepat dan dimanapun (Afandi et
al., 2021). Dengan segala fitur-fiturnya, media sosial menjadi
medium baru yang sangat menguntungkan masyarakat. Dalam bukunya yang berjudul
�Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi,� penelitian terdahulu �juga menjelaskan
bahwa media sosial ialah medium di internet yang memungkinkan penggunanya
merepresentasikan diri, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dan membentuk
hubungan atau ikatan sosial secara virtual (online) (Nasrullah,
2015). Oleh karenanya,
terdapat pengelompokan pemanfaatan media sosial yang bervariasi mulai dari
hiburan, komunikasi, games, informasi, hingga online shop (Asiati
& Septadiyanto, 2019). Dari
sekian banyaknya jenis �pemanfaatan media
sosial tersebut, salah satu yang akan peneliti analisis adalah manfaat media
sosial sebagai media informasi online.
Berdasarkan laporan dari survei
Hootsuite (We are Social) pada tahun 2023, memperlihatkan diagram pengguna
aktif media sosial di Indonesia kini berjumlah 167 juta, yaitu sekitar 60,4%
dari total 276,4 juta populasi masyarakat Indonesia. Tak disangka sebelumnya,
bahwa jumlah ini menurun 12,57% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 191 juta
jiwa. Penurunan ini menjadi yang pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.
Kemudian, survei Hootsuite (We are
Social) dari datareportal.com ini juga menampilkan hasil statistik platform
media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada data
tersebut, Whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di
Indonesia dengan jumlah persentasenya yaitu 92,1%. Setelahnya disusul oleh
Instagram dengan persentase sebesar 86,5%, Facebook 83,8%, kemudian aplikasi
yang terkenal baru-baru ini seperti TikTok dan Telegram sebesar 70,8% dan
64,3%.
Sebagaimana data yang tertera,
Instagram menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan di
Indonesia setelah Whatsapp. Meskipun berada pada urutan kedua, Instagram
dikenal memiliki banyak kelebihan dan pembaruan fitur-fitur dibandingkan dengan
Whatsapp ataupun aplikasi-aplikasi lainnya. Instagram merupakan aplikasi
smartphone yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi dan mengedit foto atau
video dengan cepat (instan) yang juga dilengkapi fitur-fitur seperti Home Page,
Comments, Likes, Caption, Hastag, Explore, Profil, Direct Message, News Feed,
Filter Digital, Instagram Story, Reels dst. (Anugera & Putra, 2021).
Kehadiran Instagram serta
fitur-fiturnya ini memberikan kemudahan bagi setiap orang atau penggunanya
untuk memperoleh segala informasi mengenai suatu daerah, baik tentang kuliner,
kebijakan pemerintah, keadaan lalu lintas, tempat wisata, hingga isu terkini
yang terjadi di masyarakat setempat (Anisa
Winanda Lidara, 2022). Kerena manfaat dan kemudahan
penggunaannya ini, akhirnya banyak lembaga resmi hingga masyarakat sipil yang
suka rela membuat akun media sosial Instagram untuk menjadi acuan pengguna Instagram
lainnya dalam mencari informasi daerah. Hampir setiap wilayah atau kota
memiliki akun Instagram terkait informasi disekitarnya, begitu pula dengan Kota
Salatiga.
Salatiga merupakan salah satu kota
kecil dibagian Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dengan luas wilayah 56,78 km2
dan terdiri dari empat kecamatan, yaitu Argomulyo, Sidomukti, Sidorejo dan
Tingkir. Wilayahnya� yang dilintasi jalur
arteri primer (jalan nasional) Jakarta-Semarang-Surakarta ini berjarak � 53
kilometer dari Kota Surakarta dan � 50 kilometer dari Kota Semarang. Pada aspek
demografi, penduduk Kota Salatiga pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar
0,18% sehingga jumlah total penduduk menjadi 196.440 jiwa (Salatiga,
2016).
Berdasarkan pra-riset yang dilakukan
penulis, berikut daftar akun Instagram informatif terkait Kota Salatiga yang
diurutkan berdasarkan jumlah followers terbanyak atau terpopuler, yaitu;
@info.salatiga (73.800 followers), @wisatasalatiga (65.700 followers),
@humaskotasalatiga (13.500 followers), @pemkotsalatiga (9.896 followers) dan
@salatigainfo (5.709 followers). Dari daftar tersebut, dapat dilihat bahwa akun
Instagram informatif terkait Kota Salatiga yang memiliki jumlah followers
terbanyak adalah akun @info.salatiga dan ini menjadi alasan mengapa peneliti
memilih untuk menganalisis akun tersebut dibanding dengan yang lainnya.
Terlebih lagi, ini juga karena akun tersebut bukanlah milik Instagram resmi
pemerintahan kota yang berwenang, serta belum adanya penelitian terkait konten
atau informasi yang disebarluaskankan.
Akun ini dibuat sejak november 2019
dengan menyajikan segala informasi tentang Kota Salatiga, baik dari visualisasi
wilayah hingga wisata Kota Salatiga. Akun Instagram @info.salatiga ini menjadi
cukup terkenal dikalangan para pengguna aplikasi Instagram, dapat dilihat
dengan follower-nya yang kini berjumlah 73.800 dimana setiap harinya terus
meningkat dan juga postingannya yang sudah berjumlah 3.049 (berupa feed dan
reels) itu sering mendapatkan likes, views dan comments lebih dari 100 orang
bahkan hingga sampai 1000-an. Namun dari banyaknya postingan akun Instagram
@info.salatiga, peneliti menemukan beberapa komentar dari followers-nya yang
menyatakan komplain maupun saran pada postingannya, yaitu seperti yang
dilakukan oleh akun @ggrnd: �tolong dianalisis secara tata bahasa. Aku ngerti
yang dimaksud penulis, tapi kok bacanya jadi agak belibet ya,� Lalu dari akun
@novihussein: �ini beneran apa gmn min? Buat org luar salatiga jd bertanya2,
klo beneran ke sana ada ky gini ndak ya,�.
Sehingga, berdasarkan latar belakang
diatas maka peneliti bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tingkat
efektivitas akun media sosial Instagram @info.salatiga sebagai sarana pencarian
informasi sekitar kota Salatiga, Jawa Tengah.
Dalam komunikasi (penyampaian pesan dan
informasi) terdapat aspek penting yang harus dilibatkan, seperti yang
digambarkan oleh� Harold D. Laswel bahwa
tindak komunikasi adalah menjawab pertanyaan: �Who says what in which channel
To Whom with What Effect?� maka komunikasi yang baik adalah yang memiliki aspek
komunikator (who), pesan (what), media atau sarana (channel), komunikan (whom),
pengaruh atau akibat (effect)
(Riki et
al., 2023). Oleh karenanya, analisis suatu media diperlukan guna
melihat bagaimana kelengkapan dan kejelasan suatu informasi yang akan
mempengaruhi efektivitas dan pengaruh penggunaannya di kemudian hari.
Merujuk pada beberapa penelitian
terdahulu, konten media sosial yang efektif akan memenuhi kebutuhan informasi
followers-nya dengan baik
(DESTHANIA,
2022). komunikasi dikatakan efektif jika adanya pemahaman dari
para followers dalam memahami pesan yang disampaikan oleh akun komunitas
terkait (Andiny et
al., 2018). lalu apabila penggunaan media sosial tersebut meningkat,
maka pemenuhan kebutuhan informasi juga turut meningkat (Priana et
al., 2022). dan dengan adanya kepuasan followers terhadap informasi
yang jelas, singkat, padat, lengkap dan relevan mengidentifikasikan bahwa media
sosial tersebut efektif
(Bahri,
2021).
�Kata efektivitas memiliki kata dasar efektif
yang merupakan serapan dari bahasa Inggris �effective� yang berarti berhasil.
Secara umum, efektivitas merupakan istilah tentang seberapa jauh tercapai atau
berhasilnya suatu tujuan, harapan, keinginan yang telah diatur dan ditentukan.
Menurut bukunya yang
berjudul �Konsep Dasar dan Pengertian Produktivitas Serta Interpretasi Hasil�
ia menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai (Untari
& Tumanggor, 2022). Jika hal
tersebut dikaitkan dengan komunikasi, maka efektivitas komunikasi adalah
tentang sejauh mana komunikator berhasil mencapai tujuan dalam menyampaikan
suatu pesan atau informasi.
Efektivitas suatu komunikasi dapat
dilihat secara sederhana dengan adanya kesamaan atau kesesuaian makna dalam
pesan antara komunikator dan komunikan. Selain itu, tingkat efektivitas
komunikasi juga dapat mempengaruhi bagaimana dampak dari isi pesan tersebut.
Sebagaimana Wiryanto menjelaskan, bahwa komunikasi efektif apabila pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat menghasilkan perubahan sebagaimana yang
diinginkan komunikator, seperti perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.� Namun apabila pengalaman atau kemampuan
antara komunikator dan komunikan dalam menangkap makna pesan tersebut cukup
jauh berbeda, maka komunikasi akan sulit berlangsung. Hal tersebut menandakan
bahwa ada dimensi-dimensi lain yang juga mempengaruhi efektivitas suatu
komunikasi. Oleh karenanya, dalam bukunya yang berjudul �Audit Komunikasi:
Teori Dan Praktek,� Andre Hardjana mengatakan bahwa efektivitas komunikasi ini
dapat dianalisis atau diukur menggunakan beberapa indikator yaitu: Penerima
komunikasi (Receiver), Isi Pesan (Content), Ketepatan waktu (Timing), Saluran
(Media), Format kemasan (Format) dan Sumber (Source).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuantitatif dengan metode pendekatan deskriptif evaluatif dari
konsep efektivitas milik Andre Hardjana. Objek dalam penelitian ini adalah akun
instagram @info.salatiga dengan subjeknya adalah followers aktif
@info.salatiga. Sumber data primer pada penelitian ini didapatkan dari
responden melalui kuesioner yang peneliti bagikan kepada followers aktif
@info.salatiga. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu pada bulan September
hingga November, dengan lokasinya yang fleksibel karena instrumen penelitiannya
berupa kuesioner online. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh followers
akun Instagram @info.salatiga yang berjumlah 73.800 followers (terhitung sejak
20 Juni 2023). Karena sudah diketahui jumlah populasinya, maka dalam menentukan
sampel penelitian ini peneliti menggunakan metode penarikan sampel dengan
teknik simple random sampling dan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
Peneliti menggunakan tingkat kesalahan
10% atau 0,1, sehingga berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel
yaitu, sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan yang telah
peneliti lakukan, maka jumlah sampel dari populasi yang diteliti adalah
sejumlah 100 responden atau followers aktif.
Skala pengukuran dalam penelitian ini
yaitu skala likert. Skala likert biasa digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang terkait riset fenomena
sosial (Pratama,
2020). Sehingga variasi
dan tingkatan jawaban dari setiap item pertanyaan untuk menggali data dalam
penelitian ini adalah, sebagai berikut :
Tabel
1 Data
Responden
No. |
Alternatif
Jawaban |
Kode Jawaban |
Skor |
1 |
Sangat Setuju |
SS |
5 |
2 |
Setuju |
S |
4 |
3 |
Kurang Setuju |
KS |
3 |
4 |
Tidak Setuju |
TS |
2 |
5 |
Sangat Tidak Setuju |
STS |
1 |
Dalam menganalisis data yang sudah
didapatkan, peneliti akan menggunakan metode deskriptif kuantitatif persentase.
Dengan rumusnya yaitu, sebagai berikut :
Keterangan :
DP� =� Deskriptif presentase (%)
F� ���=� Skor empirik (Skor yang diperoleh)
N� ��=� Skor Ideal untuk setiap item pertanyaan
Dan untuk interval penilaian pada hasil
penelitian ini yaitu dari angka presentase terendah 0% - 20% dengan kategori
sangat tidak efektif, 21% - 40% kategori kurang efektif, 41% - 60% kategori
cukup efektif, 61% - 80% kategori efektif, hingga pada tingkat tertinggi yaitu
81% - 100% yang berarti sangat efektif. Sedangkan untuk pengukuran validitas
instrumen, peneliti menggunakan korelasi product moment dengan nilai
probabilitas 0.05 atau 5%, yang mana teknik pengujiannya pada program SPSS
adalah Corrected item-Total Correlation (item total statistic). Kemudian untuk
uji reliabilitasnya, menggunakan teknik Alpha Croncbach dengan nilai koefisien
0.06.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
September-November 2023. Kuesioner penelitian selesai diisi oleh 100 sampel
penelitian (responden) pada akhir bulan Oktober, yang mana penyebaran
kuesionernya dilakukan dalam jaringan (online) melaui fasilitas Direct Message (DM) pada aplikasi
Instagram. Kemudian, peneliti melanjutkan dengan penyusunan tabulasi data, uji
validitas-realibitas dan pengambilan kesimpulannya.
Hasil Uji Validitas
Uji Validitas ini dimaksudkan untuk menguji
sejauh mana keabsahan atau akurasi alat ukur instrumen penelitian dalam
mengukur data penelitiannya (Elvinaro, 2010). Oleh karenanya, dalam mengukur
validitas instrument penelitian ini, peneliti menggunakan korelasi product
moment dengan taraf signifikan nilai probabilitas 0.05 atau 5%. Dari hasil
perhitungan menggunakan SPSS versi 16.0 windows, maka didapatkan hasil R-hitung
dan keterangannya sebagai berikut :
Tabel
2 Data
Responden
Ketegori |
Pertanyaan |
Rhitung |
Rtabel |
Keterangan |
Penerima Komunikasi (Receiver) |
PK.P1 |
0.544 |
0.3610 |
Valid |
PK.P2 |
0.521 |
0.3610 |
Valid |
|
PK.P3 |
0.492 |
0.3610 |
Valid |
|
PK.P4 |
0.549 |
0.3610 |
Valid |
|
Isi Pesan (Content) |
IP.P5 |
0.665 |
0.3610 |
Valid |
IP.P6 |
0.542 |
0.3610 |
Valid |
|
IP.P7 |
0.768 |
0.3610 |
Valid |
|
IP.P8 |
0.707 |
0.3610 |
Valid |
|
Ketepatan Waktu (Timing) |
KW.P9 |
0.672 |
0.3610 |
Valid |
KW.P10 |
0.819 |
0.3610 |
Valid |
|
KW.P11 |
0.502 |
0.3610 |
Valid |
|
KW.P12 |
0.588 |
0.3610 |
Valid |
|
Saluran (Media) |
SM.P13 |
0.732 |
0.3610 |
Valid |
SM.P14 |
0.851 |
0.3610 |
Valid |
|
SM.P15 |
0.717 |
0.3610 |
Valid |
|
SM.P16 |
0.803 |
0.3610 |
Valid |
|
Format Kemasan (Format) |
FK.P17 |
0.753 |
0.3610 |
Valid |
FK.P18 |
0.843 |
0.3610 |
Valid |
|
FK.P19 |
0.748 |
0.3610 |
Valid |
|
FK.P20 |
0.720 |
0.3610 |
Valid |
|
Sumber (Source) |
SS.P21 |
0.613 |
0.3610 |
Valid |
SS.P22 |
0.708 |
0.3610 |
Valid |
|
SS.P23 |
0.807 |
0.3610 |
Valid |
|
SS.P24 |
0.713 |
0.3610 |
Valid |
Dari uji validitas yang telah dilakukan, pada tabel hasil
diatas dapat dilihat bahwa semua R-hitung baik dari kategori pertanyaan Penerima Komunikasi
(Receiver) (PK.P1- PK.P4), Isi Pesan (Content) (IP.P5- IP.P8), Ketepatan Waktu
(Timing) (KW.P9- KW.P12), Saluran (Media) (SM.P13- SM.P16), Format Kemasan
(Format) (FK.P17- SS.P20) hingga kategori Sumber (Source) (SS.P21- SS.P24)
memiliki jumlah nilai R-hitung yang lebih besar dari nilai R-tabelnya, yang mana
dasar pengambilan keputusa dari uji validitas adalah jika nilai R-hitung >
R-tabel maka instrumen dinyatakan valid, dan jika sebaliknya yaitu R-hitung <
R-tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa 24 soal kuesioner ini akurat atau sah digunakan sebagai instrumen
penelitian.
Hasil Uji Reliabilitas
Fungsi dari uji reliabilitas ini adalah
untuk memastikan bahwa kuesioner penelitian yang peneliti gunakan dalam
menggali data saat ini cukup reliabel dan dapat dipertanggungjawabkan (Tullah
& Hermawansyah, 2022). Oleh karenanya, dalam mengukur reliabilitas
instrument penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Alpha Croncbach dengan
nilai koefisien 0.06. Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 16.0
windows, maka didapatkan hasil tabel sebagai berikut :
Tabel
3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
944 |
24 |
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang
telah dilakukan, pada tabel hasil dengan judul �Reliability Statistic� diatas, tepatnya pada kolom Cronbach�s Alpha didapat nilai 0.944
dengan N (jumlah) instrumen itemnya sebanyak 24 soal kuesioner. Berdasarkan
dasar pengambilan keputusannya, yang mana instrumen dikatakan reliabel apabila
nilai Cronbach�s Alpha > 0.6,
sehingga dari uji reliabilitas ini dapat disimpulkan bahwa instrumen atau
kuesioner yang peneliti gunakan reliabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hasil Pengukuran Tingkat Efektivitas
Pada tahap ini peneliti mengelompokan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data, lalu meneliti dan melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Hasil tabulasi data yang sudah
didapatkan adalah sebagai berikut :
Tabel
4 Hasil Pengukuran
Tingkat Efektivitas
Responden |
Skor |
Responden |
Skor |
Responden |
Skor |
Responden |
Skor |
001 |
81 |
026 |
87 |
051 |
85 |
076 |
97 |
002 |
78 |
027 |
89 |
052 |
99 |
077 |
95 |
003 |
92 |
028 |
87 |
053 |
94 |
078 |
114 |
004 |
81 |
029 |
92 |
054 |
91 |
079 |
86 |
005 |
88 |
030 |
89 |
055 |
89 |
080 |
86 |
006 |
91 |
031 |
84 |
056 |
80 |
081 |
100 |
007 |
90 |
032 |
83 |
057 |
83 |
082 |
89 |
008 |
111 |
033 |
91 |
058 |
87 |
083 |
95 |
009 |
82 |
034 |
94 |
059 |
87 |
084 |
92 |
010 |
84 |
035 |
90 |
060 |
92 |
085 |
98 |
011 |
107 |
036 |
92 |
061 |
89 |
086 |
105 |
012 |
89 |
037 |
82 |
062 |
92 |
087 |
113 |
013 |
91 |
038 |
91 |
063 |
79 |
088 |
106 |
014 |
91 |
039 |
88 |
064 |
83 |
089 |
106 |
015 |
93 |
040 |
84 |
065 |
80 |
090 |
109 |
016 |
110 |
041 |
90 |
066 |
93 |
091 |
87 |
017 |
120 |
042 |
104 |
067 |
96 |
092 |
85 |
018 |
100 |
043 |
94 |
068 |
84 |
093 |
93 |
019 |
92 |
044 |
94 |
069 |
87 |
094 |
98 |
020 |
116 |
045 |
96 |
070 |
88 |
095 |
97 |
021 |
105 |
046 |
89 |
071 |
82 |
096 |
94 |
022 |
115 |
047 |
86 |
072 |
101 |
097 |
77 |
023 |
113 |
048 |
83 |
073 |
85 |
098 |
95 |
024 |
91 |
049 |
88 |
074 |
91 |
099 |
72 |
025 |
72 |
050 |
81 |
075 |
90 |
100 |
88 |
�Skor Total |
9195 |
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa skor total dari
semua responden adalah 9195. Jika dilakukan perhitungan secara menyeluruh untuk
mengetahui tingkat efektivitas akun media sosial Instagram @info.salatiga
sebagai media informasi online di Kota Salatiga, maka akan penghitungan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat
efektivitas penggunaan media sosial Instagram @info.salatiga sebagai media
informasi online di Kota Salatiga, maka diperoleh hasil persentase sebesar 76,6% dengan tingkat kategori efektif (berada dalam jangka interval 61%
- 80%). Hal ini menunjukkan bahwa akun Instagram @info.salatiga merupakan media
yang efektif sebagai media informasi online di Kota Salatiga dan dapat
disimpulkan juga bahwa akun @info.salatiga memiliki efektivitas komunikasi
meskipun tidak terlalu tinggi.
KESIMPULAN
Data pada penelitian ini diperoleh dari
100 responden, dengan 66% jenis kelamin respondenya adalah perempuan dan
sisanya adalah laki-laki sejumlah 34%. Rata-rata usia terbanyak dari responden
tersebut adalah 18-25 tahun yaitu sebesar 78% dan 14% berusia diantara 26-35
tahun, sedangkan sisanya dibawah 18 tahun atau diatas 35 tahun. Kemudian untuk
status pekerjaan terbanyak dari seluruh responden yang merupakan follower aktif
akun Instagram @info.salatiga ini adalah seorang mahasiswa/i dengan tingkat
presentase sebesar 56%, lalu yang terbanyak kedua adalah karyawan swasta
sebesar 36%. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa alasan dari
responden mengakses akun Instagram @info.salatiga adalah untuk tujuan
mendapatkan informasi wisata, lalu hanya sebagai hiburan atau rasa penasaran
semata terhadap Kota Salatiga.
Akun Instagram ini memang menyajikan
banyak segmen informasi terkait Kota Salatiga, akan tetapi kebanyakan responden
menjawab kebutuhan informasi mereka hanya sekerdar tentang informasi wisata dan
hiburan. Dari hasi analisis penulis juga menyimpulkan bahwa akun ini tidak
membahas terkait informasi yang lebih serius atau detai baik terkait lalu
lintas, pemkot atau pekerjaan di daerah tersebut. Oleh karenanya, responden
tidak menjadikan akun Instagram ini sebagai acuan informasi yang lebih formal.
Terlebih lagi, akun ini bukanlah akun Instagram resmi pemerintahan kota,
sehingga dirasa wajar jika akun ini belum menyediakan segala segmen informasi
baik yang formal atau yang bersifat hiburan.
Hal ini juga ditunjukan dari hasil masing-masing
tiap indikatornya, bahwa setiap indikatornya pun hanya memiliki nilai rata-rata
diatas 70% namun tidak lebih dari 80%. Secara keseluruhan, nilai setiap
indikatornya adalah sebagai beriku; Penerima Komunikasi (Receiver) hanya memiliki nilai
efektivitas sebesar 75,25%, lalu indikator Isi Pesan (Content) sebesar 77,65%,
disusul Ketepatan Waktu (Timing) sebesar 76,05%, Saluran (Media) sebesar
75,05%, Format Kemasan (Format) sebesar 77,95% dan yang terakhir adalah
indikator Sumber (Source) sebesar 77,8%. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa
responden merasa akun Instagram @info.salatiga efektif sebagai media informasi online di
Kota Salatiga untuk segmen yang disajikan oleh admin akun tersebut, meskipun nilai
keefektifannya tersebut tidak terlalu tinggi melebihi skor 80% (sangat
efektif).
BIBLIOGRAFI
Afandi, A., Samudra, J. P., Sherley, S.,
Veren, V., & Liang, W. (2021). Pengaruh Endorsement Influencer Instagram
Terhadap Keputusan Pembelian pada Generasi Z. Komunikologi: Jurnal
Pengembangan Ilmu Komunikasi Dan Sosial, 5(1), 15�28.
Andiny, N. D.,
Nurhayati, I. K., & Rahmasari, G. (2018). Efektivitas akun komunitas
instagram@ 1000_guru_bdg dalam pemenuhan kebutuhan informasi followers. PRofesi
Humas, 3(1), 81�101.
Anisa Winanda Lidara,
A. (2022). Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram@ Infopku_ Sebagai
Media Informasi Online Kota Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
Anugera, M. R., &
Putra, D. K. S. (2021). Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram@
Jabarsaberhoaks Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Fakta Hoaks Pada
Followers Di Jawa Barat. EProceedings of Management, 8(3).
Asiati, D. I., &
Septadiyanto, S. (2019). Karakteristik pengguna media sosial. Mbia, 17(3),
25�36.
Bahri, A. N. (2021). Efektivitas
Komunikasi Akun Instagram@ Republikaonline Terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Bagi Generasi Milenial Muslim.
DESTHANIA, F. (2022). Efektivitas
Konten Dan Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram@ Balikpapanku Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers Di Balikpapan.
Firdaus, D. D.,
Yustikasari, Y. Y., & Prastowo, F. X. A. A. (2021). Hubungan Antara
Penggunaan Media Sosial Instagram@ Infobdgcom Dengan Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Followers. Journal Of Scientific Communication (JSC), 3(2).
Kadir, M. R. A.,
Johari, N. I. S., & Hussin, N. (2018). Information needs and information
seeking behaviour: A case study on students in private university library. Development,
7(3).
Nasrullah, R. (2015).
Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2016, 2017.
PERDANA, M. I. (2018).
Efektivitas Akun Sosial Media Twitter Pemerintah Kota Bekasi@ pemkotbekasi Terhadap
Kebutuhan Informasi Masyarakat Kota Bekasi.
Pratama, G. (2020).
Analisis Transaksi Jual Beli online Melalui Website Marketplace Shopee Menurut
Konsep Bisnis di Masa Pandemic Covid 19. Ecopreneur: Jurnal Program Studi
Ekonomi Syariah, 1(2), 21�34.
Priana, A., Sutjipto,
V. W., & Romli, N. A. (2022). Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram@
riliv dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Mental Followers. CoverAge:
Journal of Strategic Communication, 12(2), 85�97.
Riki, R., Kremer, H.,
Suratman, S., Ciptoputra, V. A. A., & Hazriyanto, H. (2023). Efektivitas
Penggunaan Media Sosial Dalam Peranan Sebagai Sarana Komunikasi Dan Promosi
Produk. Jurnal Cafetaria, 4(1), 98�105.
Salatiga, B. P. S. K.
(2016). Kota Salatiga dalam Angka 2018. Salatiga: BPS Kota Salatiga.
Sunarto, A. (2016). Membangun
Bangsa Indonesia Dengan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Nuansa: Jurnal
Studi Islam Dan Kemasyarakatan, 9(2), 117�132.
Untari, L. W., &
Tumanggor, B. F. (2022). Evaluasi Penerapan Aplikasi Naskah Dinas Elektronik
(NADINE) Bagi Peningkatan Produktivitas Kerja Pegawai Di Biro Umum Sekretariat
Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Jurnal Sumber Daya
Aparatur.