Rizky
prabowo1*, Farid Setiawan2, Joni Mukti Wibowo3, Risma Oktarina4, Nurul Anisa Rahmadia5
Universitas Ahmad Dahlan1,2,3,4,5
[email protected]1 [email protected]2 [email protected]3 [email protected]4
Received� :� 02-08-2022 |
Accepted� :� 12-08-2022 |
Published� : 26-08-2022 |
|
Abstract |
|||
Keywords: Education,
Evaluation, Policy. |
Education
policy evaluation is a procedure used to assess how much an educational
policy produces results using a comparison between goals and targets with the
results obtained. the procedure must be carried out at the time of
implementing the implementation of the education policy analysis, which aims
to find out how the education policy is running, whether it is running well
or is experiencing obstacles, changes are needed or only improvements. In
addition, the evaluation of educational policies provides clarity about the
advantages and disadvantages of the applied educational policies, we can also
find out all the impacts that have been caused by the education policies,
whether they cause benefits or even provide losses, chaos and so on. At the
management stage, the evaluation process is the last stage of the educational
policy-making process that can produce information that is used to improve
the education policy. The measurement of the success of educational policies
is one of the most important tools in an educational policy evaluation
activity that is used as a measurement of the value and benefits resulting from
the implemented educational policies. |
||
Abstrak |
|||
Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan, Pendidikan. |
Evaluasi kebijakan pendidikan merupakan sebuah prosedur yang digunakan untuk menilai seberapa besar suatu kebijkan pendidikan memberikan hasil menggunakan perbandingan antara tujuan dan target dengan hasil yang diperoleh. Prosedurnya harus dikerjakan pada saat implementasi penerapan analisa kebijakan pendidikan, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan pendidikan tersebut berjalan apakah berjalan dengan baik atau mendapatkan
kendala, diperlukan perubahan atau hanya perbaikan. Selain itu evaluasi
kebijakan pendidikan memberikan kejelasan tentang kelebihan dan kekurangan atas kebijakan pendidikan yang diterapkan, kita juga dapat mengetahui segala dampak yang telah ditimbulkan oleh kebijakan pendidikan itu, apakah menimbulkan
manfaat atau malah memberikan kerugian, kekacauan dan lain sebagainya. Pada tahap manajemen, proses evaluasi adalah tahapan terakhir dari proses pembuatan kebijakan pendidikan yang dapat melahirkan informasi yang digunakan untuk menyempurnakan kebijakan pendidikan tersebut. Pengukuran terhadap keberhasilan kebijakan pendidikan adalah salah satu prangkat yang sangat penting didalam suatu kegiatan evaluasi kebijakan pendidikan yang digunakan sebagai pengukuran nilai dan manfaat yang dihasilkan dari kebijakan pendidikan yang diimplementasikan. |
||
Corresponding
Rizky prabowo
E-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk yang bertumbuh serta berkembang ,
berusaha menggapai suatu hasil yang maksimal� dalam kehidupanya. Pada saat manusia terus
berjuang untuk bisa meningkatkan dan berkembang dalam bidang pengetahuan, kepribadian, dan juga ketrampilannya,
baik itu di lakukan dalam keadaan
sadar maupun secara tidak sadar,
jadi selama itu juga pendidikan terus berlangsung (Siregar et al., 2022). Dalam pendidikan tujuan merupakan tolak ukur yang paling ideal dalam mencapai program serta implementasi dalam suatu pendidikan . serta dalam
segala tindakan dan aktivitasnya berorientasi pada tujuan maupun rancangan
yang telah ditetapkan (Hidayat & Machali, 2012).
Mengaupgrade
semua yang ada di dalam bidang pendidikan
wajib dimengerti sebagai suatu upaya
manusia agar terbebas dari semua keterbelakangan� serta kitidak tahuan mereka(Saiful & Hadi, 2016). Tidak hanya itu, secara
lebih normative, pendidikan
adalah cara manusia agar dapat mengenali dirinya sendiri pada konteks kemanusiaanya, dan sebuah usaha mendekatkan dirinya sendiri kepada sang pencipta melalui perspektif kemanusiaan yang ada pada dirinya(Naro, 2020).
Evaluasi
kebijakan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah suatu kebijakan berjalan dengan baik atau tidak,
dan bisa dilaksanakan. Didalam pengoprasia sebuah program maka evaluasi adalah hal yang wajib dibutuhkan. Evaluasi adalah sebuah prosedur
atau kegiatan yang di kerjakan secara teratur dan merupakan tahap akhir didalam
suatu pelaksanaan kegiatan. Evaluasi juga menjadi proses yang memperlihatkan
sebab-sebab keberhasilan serta kegagalan suatu kebijakan, agar mengetahui kebijakan berjalan dan mencapai tujuan dari kebijakan
tersebut. (Salman & Sahed, 2017)
Ketercapaian
suatu tujuan evaluasi, maka suatau aktivitas bisa memperlihatkan kemajuannya. Apakah tercapai atau tidak
tujuan dari suatu kebijakan , hal ini
dapat dilihat dari dilakukannya evaluasi .evaluasi itu sendiri diterapkan
sebagai sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan
itu tercapai atau tidak. Mengetahui
seberapa jauh hasil dari pembelajaran
dari siswa apakah sudah sesuai
dengan tujuan yang ada.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang kami
gunakan adalah penilitian kepustakaan dengan menerapkan pendekatan kualitatif. Dan juga penelitian ini menggunakan sumber data
literature dari buku dan jurnal yang berkaitan langsung dengan yang akan di amati yaitu
dengan Pengambilan data dengan menelusuri referensi terkait secara digital. Kemudian
data-data yang terkumpul di display dan dikontruksi menjadi konsep baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi kebijakan pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui kebijakan tersebut sudah dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, selain itu evaluasi
kebijakan diharapkan mampu memberi dampak
yang nyata kepada semua pihak sesuai
yang diinginkan (Ananda & Rafida, 2017). Proses yang dijalankan
dalam suatu analalisis kebijakan pendidikan, dapat diketahui apakah program tersebut sudah terlaksana dengan baik atau belum
atau masih memerlukan perbaiakan. Kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari evaluasi pendidikan
pada tahap akhir apakah evaluasi yang dijalankan memberikan anfaat bagi evaluasi
Pendidikan kemudian mampu memperbaiki sistem tersebut atau tidaj
karena evaluasi pendidikan bertujuan memberbaiki agenda yang dilakukan
kemudian dievaluasi untuk kedepanya (Arwildayanto, Dr. Arifin Suking, 2018).
Evaluasi
kebijakan pendidikan dijalankan mengetahui seberapa efektif metode Pendidikan yang digunakan guna mencapai tujuan
pendidikan yaitu tingkat kesenjangan dan harapkan yang telah ditetapkan sebelumnya (Sidiq & Widyawati, 2019). Untuk itu evaluasi kebijakan
pendidikan menjadi sebuah alat yang digunakan untuk mencari informasi mengenai program pendidikan. fari semua itu
memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai yaitu implementasi
kebijakan Pendidikan dapat terlaksana secara efektif sesuai dengan keinginan yang diinginkan, untuk mencapai itu perlunya
membuat konsep awal target yang ingin dicapai(Hasbullah & Anam, 2019).
Aspek kebijakan evaluasi pendidikan salah satu bagian penting dalam pendidikan karena pada kenyataanya evaluasi pendidikan selalu dipakai dalam menjalankan sistem pendidikan agar terdeteksi dimana letak kesalahan dan harus diperbaiki (Sary, 2018) Dalam aspek evaluasi kebijakan pendidikan diperlukan sebuah actor untuk berkomunikasi secara intensif antara lain actor formal, merupakan
administrator tingkat local hingga
nasional yang perberan sebagai pelaksana pendidikan, actor non formal, yaitu
pelaksana Pendidikan yang memiliki
peran pendukung terlaksananya pendidikan seperti partai, masa, mitra pelaksana, kelompok dan group, interest.(Nurharjadmo, 2008).
A.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan
Evaluasi kebijakan memiliki tujuan untuk meninjau proses kegiatan yang telah dilakukan agar mengetahui dimana letak kegagalan
dan keberhasilan sesuai
target yang diinginkan. Dalam
evaluasi kebijakan pendidikan agar mengetahui nilai dari kebijkan
pendidikan dapat ditinjau dari 3 komponen yang diantaranya; 1) administratif, yaitu prosedur kebiakan yang berfokus pada fiansial. 2) yudisial, yaitu memfokuskan atau mengukur sesuatu berlandaskan hukum yang sifatnya terikat. 3) politik, yaitu mengatur pertimbangan dari kebijakan (Putra; 2012).
Dari urian diatas dapat dipahami kebijakan pendidikan bisa dikatakan ada dua tugas
yaitu tentang 1) konsekuensi yang diharapkan dari kebijakan Pendidikan yang bertujuan memberikan dampak aka napa yang akan dilakukannya, 2) keberhasilan dan
kegagalan sesuai standar yang ditentukan. Hal tersebut diperkuat oleh Subarsono (2010:120) menyatakan evaluasi kebijakan memiliki beberapa tujuan 1) tentang tingkatan kenerja kebijakan untuk mengetahui capaian yang didapatkan 2) mengatur efisiensi kebijakan.
Untuk memahami lebih mendalam mengenai tujuan dan fungsi evaluasi kebijakan adalah evaluasi Pendidikan bertujuan
agar tercapainya Pendidikan sesuai
standart yang ditetapkan dalam Pendidikan seperti visi dan misi sekolah,
rencana, keputusan, dampak dan program kedepannya. Jadi
tujuan kebijakan pendidikan diharapkan mampu untuk meraih
apa yang diinginka contohnya; jika kita akan pergi
kesuatu tempat maka tentukan tempat
mana yang akan di kunjungi jika tidak memiliki
tujuan yang jelas maka akan susah
untuk mendapatkannya. Sedangkan fungsi kebijakan Pendidikan yaitu untuk menjadi patokan
dalam mengambil sikap atau tindakan
yang mengarahkan Pendidikan, sekolah,
organisasi bahkan pemerintah untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan sesuai rencana uyang telah
dibuat. Dari urian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dan tujuan Pendidikan adalah sebuah cara
untuk mencapai tujuan yang diinginkan tau ditetapkan� (Bakry, 2010).
B.
Permasalahan dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan
Dalam penerapan evaluasi kebijakan pendidikan ,
tidak semua berjalan dengan planning yang telah ada, ada
berbagai kendala dan masalah yang sering di temui, masalah dan kendala tersebut yaitu :
1. Pada saat tindakan pertama
dalam pembentukan kebijan sering terdapat ketidak jelasan dari tujuan
kebijakan
, hal ini disebabkan oleh adanya kesepakatan yang dipaksa dalam tindakan awal pembuatan kebijana
2. Perkembanga masyarakat yang cepat memberikan kesulitan evaluasi kebijakan, tidak jarang masalah yang telah diselesaikan saat ini, tidak
kontingen lagi dengan masa yang akan datang dan bisa menimbulkan permasalahan baru yang lebuh rumit dan kompleks.
3. Saling terkaitnya masalah satu dengan
masalah yang lain yang dimana
jalan keluarnya memerlukan pemecahan yang sama.
4. Perbedaan pandangan antara individu yang berbeda terhadap sebua masalah, dimana setiap individu
mempunyai persepsi yang berbeda mengenai jalan keluar dari
sebuah masalah kebijakan.
5. Kendala psikologis, dari eksekutor kegiatan, memandang evaluasi kebijakan terkait dengan prestasinya. Kedepannya hal ini akan
menghambat mereka dalam pelaksanaan evaluasi kebijakan.
6. �Kendala ekonomis ,
evaluasi kebijakan pendidikan dapat mengalami hambatan jika dari pihak
lembaga pendidikan tidak memberikan dorongan financial .
7. Data dan informasi yang kurang memadahi, hal ini
disebabkan oleh kualitas
data yang di peroleh kurang
baik, serta sulay data merupakan kegian yang teratur dan formalitas dengan tidak memperhitungkan ssubstansinya.
8. Kendala politis, tidak jarang beradu
bahkan kegagalan yang disebabkan masing-masing kelompo saling menyembunyikan kekurangan dari implementasi suatu program yang disebabkan oleh deal atau
bargaining politik.
9. Kurang adanya evaluator atau sumber daya evaluasi
kebikan pendidikan (Purba et al., 2021).
C.
Bagaimana Evaluasi Proses Kebijakan Pendidikan.
Proses evaluasi kebijakan
pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan mendapatkan informasi atau data mengenai hasil pembelajaran yang dilakukan yang diubah menjadi nilai berupa
data kuantitatif dan kualitatif
sesuai standrt yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan proses kebijakan pendidikan guru harus melakukan tahap-tahap dalam pelaksaan proses evaluasi kebijakan diantaranya melakukan tes, penilian, pengukuran dan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik, mengetahui apakah metode yang diterapkan sudah memenuhi standrt yang telah ditetapkan sebelumnya (Thoif, 2018).
Analisi kebijakan pendidikan
diantaranya:
1.
Identifikasi tujuan yang ditentapkan.
2.
Menganalisis masalah yang akan ditangani oleh kebijakan tersebut.
3.
Menggambarkan dan standart dari evaluasi
4.
Tolak ukur tingkat perubahan
yang terjadi
5.
Menentukan perubahan yang terjadi
karena akativitas lain.
Dalam proses penilaian, terdapat
macam-macam tujuan yang harus yang harus diteliti atau diidentifikasi
seperti menganalisis data, mengumpulkan, mempejelas dan tugas penilaian yang semua itu memiliki
tujuan agar proses penilian
berjalan dengan lsemestinya. Tahap berikutnya dalam melakukan penilian adalah penilaian proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang dibuat oleh pendidik berdasarkan urutan: 1) menetapkan tujuan dari penilian yang mengacu pada RPP yang sudah disusun sebelumnya ,2) Menyusun kisi-kisi dari penilaian yang akan dilakukan, 3) Membuat Instrumen penilaian sesuai dengan pedoman
penilaian, 4) menganalisis penilaian, 5) Melakukan penilaian, 6) memanfaatkan hasil dari penilaian
dalam bentuk angka 0-10 maupun deskripsi.
D.
Manfaat evaluasi kebijakan pendidikan��������
Manfaat evluasi kebijakan dapat di kategorikan menjadi dua aspek , kedua aspek
tersebut yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal yaitu dipengaruhi dari pihak yang secara langsung berpapasan dengan persiapan serta pengimplementasian kebijakan dan manfaat yang diperoleh antaralain yaitu:
1. Mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
dari suatu efektitas dari kebijakan pendidikan yang telah di implementasikan.
2. Mendapatkan sebuah informasi yang objektif serta akurat yang didapatkan dari sebuah kebijakan yang dilaksanakan, dari hal tersebut dapat
diperoleh informasi apakah kebijakan yang diimplementasikan mendapatkan kesuksesan atau tidak.
3. Menghindari pengulangan kesalahan yang sama yang diperoleh dari hasil evaluasi kebijakan yang telah di implementasikan dan telah dilakukan evaluasi serta telah diberikan
suatu tanda agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali pada pengimplementasian kebikan yang akan diadakan pada waktu mendatang (Jaysurrohman et al., 2021).
Dimensi yang bersifat eksternal berhubungan terhadap para pihak ynag sudah elihat
secara langsung persiapan atau pun implementasi kebijakan. Akan tetapi, mereka menikmati manfaat dari evaluasi kebijakan
pendidikan antara lain:
Aspek yang bersifat eksternal merupakan aspek yang berkaitan dengan para pihak yang telah melihat secara
langsung dari persiapamn serta pengimplementasian kebijakan, serta pihak-pihak ini menikmati serta
merasakan manfaat kebijakan pendidikan. Manfaat yang di hasilkan dari aspek internal ini yaitu:
1. Supaya dapat merealisasikan dari sebuah manfaat kebijakan yang berfokus terhadap kelompok sasaran dan penerima secara terukur.
2. Sanggup memenuhi dasar yang akuntabilitas public, adalah sebuah penilaian
dimana kinerja kebijakan yang telah berlangsung merupakan suatu wujud pertanggung
jawaban dari pengambilan keputusan kebijakan peandidikan terhadap public, baik secara langsung ataupun tidak.
Evaluasi kebijakan pendidikan sudah melahairkan sebuah manfaat yang optimal serta beberapa hal positif
yang perlu diperhatikan, hal-hal tersebut yaitu: 1.Political feasibility. 2.
Social acceptability. 3. Administrative feasbility.
4. Effetiveness. 5. Pratical
Considerations. 6. Liberty/freedom. 7. Security. 8. Equity/equality. 9. Effeciency. 10. Goals/values.[1].
KESIMPULAN
Evaluasi kebijkakan pendidikan suatu tindakan yang perlu diterapkan, agar mengetahui dimana letak keberhasilan, kekurangan, kegagalan dan keberhasilan. Evaluasi kebijakan merupakan analisis yang dilakukan selama kegiatan berlangsung dan biasanya evaluuasi dilakukan setelah kegiatan selesai yang bertujuan apakah kegiatan yang dilakukan itu bisa
dilanjut seperti semua atau ada
koreksi untuk agenda kegiatan selanjutnya. Evaluasi kebijakan Pendidikan terdiri dari berbagai
sudut pandang diantaranya subtansi, waktu criteria dan periodesasi. Evaluasi kebijakan Pendidikan memiliki karakteristik yaitu (1) Berorientasi pada masalah (2) berorientasi pada
masa kini dan masa lampau
(3) Tidak bebas nilai (4) berorientasi pada dampak evaluasi yang telah dilakukan.
BIBLIOGRAFI
Ananda, Rusydi, &
Rafida, Tien. (2017). Pengantar evaluasi program pendidikan. Cv.
Pusdikra Mitra Jaya.
Arwildayanto, Dr. Arifin
Suking, Warni Tune Sumar. (2018). Analisis Kebijakan Pemerintah (1st
ed.; Engkus Kuswadi, Ed.). Bandung: Cendekia Press.
Bakry, Aminuddin.
(2010). Kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik. Jurnal Medtek, 2(1),
1�13.
Hasbullah, Hasbullah,
& Anam, Syaiful. (2019). Evaluasi kebijakan sistem zonasi dalam Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di
Kabupaten Pamekasan. Reformasi, 9(2), 112�122.
Hidayat, Ara, &
Machali, Imam. (2012). Pengelolaan pendidikan: konsep, prinsip, dan aplikasi
dalam mengelola sekolah dan madrasah. Kaukaba.
Jaysurrohman, Robit
Azam, Supandi, Muhammad, Wardani, Muhammad Tedi, Puthaen, Muhaimi, &
Setiawan, Farid. (2021). Problematika dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan di
Indonesia. Bintang, 3(2), 215�227.
Naro, Wahyuddin. (2020).
Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Nurharjadmo, Wahyu.
(2008). Evaluation Implementation Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah
Kejuruan. Spirit Publik, 4, 215�228.
Purba, Sukarman, Revida,
Erika, Tamrin, Andi Febriana, Bachtiar, Erniati, Purba, Bonaraja, Ramadhani,
Yulia Rizki, Purba, Pratiwi Bernadetta, Chamidah, Dina, Simarmata, Janner,
& Yuniwati, Ika. (2021). Analisis Kebijakan Pendidikan. Yayasan Kita
Menulis.
Saiful, H., & Hadi,
M. Pd. (2016). PENDIDIKAN KELUARGA; Konsep Strategi Belajar Wirausaha pada
Keluarga Migran Madura. Pena Salsabila.
Salman, Abdul Matin Bin,
& Sahed, Nur. (2017). Tuhan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam. EL-TARBAWI,
10(1).
Sary, Yessy Nur Endah.
(2018). Buku mata ajar evaluasi pendidikan. Deepublish.
Sidiq, Umar, &
Widyawati, Wiwin. (2019). Kebijakan Pemerintah terhadap Pendidikan Islam di
Indonesia. Ponorogo: Nata Karya.
Siregar, Rosmita Sari,
Saputro, Agung Nugroho Catur, Saftari, Maya, Panggabean, Nurul Huda, Simarmata,
Janner, Kholifah, Nur, Fahmi, Ade Ismail, Subakti, Hani, & Harianja, Joko
Krismanto. (2022). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.
Thoif, Muhamad. (2018).
Analisis kebijakan uu no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas. AT-Ta�DIB: Jurnal
Kependidikan Dan Keagamaan, 2(1), 170�185.